Senin, 07 Desember 2009

pekerja sexs komersial remaja

Pekerja sexs komersial remaja

Sekarang pekerja sexs komersial semakin menjamur damana – mana bahkan keberbagai kalanagan. Hal ini disebabkan karena permintaan yang banyak dari para lelaki hidung belang yang menikmati hal tersebut. Kebanyakan dari mereka memelih anak remaja untuk “menemani” mereka. Hal tersebut sangat di manfaatkan oleh para gremo atau dikenal oleh para psknya yang disebut “tante” karena kebanyakan dari mereka adalah para wanita. Karena banyak permintaan yang menginginkan anak remaja atau bisa dibilang anak dibawah umur mereka mulai menggunakan anak dibawah umur untuk menjadi pekerja sexs komersial atau kata halus merekanya adalah anak binaan mereka. Banyak alasan megapa para remaja ini melakukan hal tersebut. Diantaranya banyak dari mereka yang hanya lulusan sd,smp maupun slta, karena susahnya mencari pekerjaan mereka dengan terpaksa menjual dirinya. Ada juga yang frustasi karena telah dinodai oleh pacarnya.mereka beranggapan bahwa mereka telah kotor karena mereka frustasi telah dinodai dan mengambil jalan pintas untuk melakukan hal tersebut. Ada juga yang dijebak oleh orang laen sehingga dengan terpksa dia harus menjalani profesi tersebut. Karena jebakan tersebut mereka tidak dapat berbuat apa – apa. Ada juga para remaja yang tergiur oleh hasil yang ditawarkan, kebanyakan mereka yang melakukan hal tersebut adalah anak – anak yang hanya mementingkan model saja,untuk para remaja yang seperti ini memang hasil tersebut bisa dibilang besar karena mungkin mereka masih labil dan selalu ingin membeli barang – barang yang mereka inginkan yang kebanyakan merupakan barang – barang mahal yang mereka sendiri tidak dapat membelinya, mungkin sebagian mereka dari ada yang menirima pekerjaan tersebut atas dasar mereka memiliki masalah pada perekonomian. Masalah perekonomian memang merupakn masalah utama. Lagi- lagi memang faktor ekonomilah yang menjadi masalah utama. Parahnya lagi, ternyata anak –anak tersebut sangat menikmati sekali hal tersebut. Bahkan mereka tidak sungkan – sungkan lagi untuk melakukan hal tersebut. Miris rasanya melihat anak bangsa banyak yang terjerumus dalam hal yang seperti itu. Kalau sudah seperti ini banyak anak perempuan yang dirugikan. Sepengetahuan saya belakangan ini praktik ini semakin terbuka atau partiknya bisa dibilang tempat transaksinya semakin transparan atau bisadibilang bisa dilihat oleh orang banyak. Para gremo tersebut biasanya mengunakan temeng warung sebagai tempat untuk transaksi. Biasanya pemesan tinggal datang kewarung tersebut berpura – pura membeli sesuatu padahal disitu lah terjadi transaksi pemesanan psk. Naassekali jika manusia dijual seperti menjual makanan saja. Setelah proses pemesanaan biasanya para gremo tesebut langsung menghubungi para psk remaja ini. Setelah itu bisa langsung di jemput, dan terjadi transaksi tawar menawar di tempat warung tersebut. Praktik seperti ini sudah dirancang sangat rapih sehingga tidak banyak orang yang mengetahui prektik kerja tersebut. Masyarakat hanya mengetahui itu hanyalah warung biasa. Praktik seperti itu sudah berani transparan dimuka umum. Bahkan ada siswa sma yang sudah menjadi gremo, siswa tersebut mencari manggsa untuk dijadikan psk dengan cara mendekati mangsanya dan mengorek – ngorek informasi tentang dirinya, biasanya yang dicari adalah para remaja yang sudah tidak perawan lagi. Jika target nya benar sudah tidak perawan lagi maka dia mengajak target nya tersebut untuk menjadi anak buahnya. Tentunya dengan ditawarkannya sejumlkah uang yang cukup mengiurkan. Anak seumur itu sudah dapt melakukan hal seperti ini. Benar – benar sangat miris kejadian ini. Siapakah yang dapat di salahkan atas hal ini? Binggun jika harus menyalahkan siapa, praktik ini terjadi atas dasar faktor ekonomi. Karena faktor ini lah para remaja mencari biaya untuk hidup dengan cara menjual diri mereka. Yang tentunya sanagat dimanfaatkan oleh para lelaki hidung belang yang hanya ingin memuaskan napsunya semata, dari sini terjai simbiosis mutualasme, damana sama – sama saling menguntungkan. Masalah social seperti ini harus segera diberantas, karena hal ini dapat menghancurkan moral anak bangsa sendiri, dan tentunya dapat bedrdampak kepada semkin meluasnya penyebaran penyakit hiv aids yang belakangan ini semakin bertambah penderitanya. Diperkirakan yang terkena HIV dan AIDs mencapai 298.000. kebanyakan terjadi karena adanya sexs bebas. Tak sedikit para psk yng terkena penyakit ini. Karena pda dasarnya mereka adalah orang yang melakukun sexsbebas tersebut. Disini sangat amatlah dibutuh tindakan dari pemerintah. Pemerintah harus lebih tegas terhadap masalah ini. Dan harus semakin gencar mengadakan razia – razia untuk menjaring para psk untuk diberi pembinaan dan tentunya pembekalan keterampilan agar jika sudah bebas dari pembinaan mereka bisa membuka lahan usaha sendiri. Dan tidak mengganyungkan dirinya kepada pemerintah. Yang tentunya denagan usaha tersebut akan menghasilkan uang untuk memenuhi biaya hidupnya sehari - hari. Cara ini lebih baik dari pada dengan cara menjual diri mereka kepada para lelaki hidung belang. Sedangkan buat para lelaki hidung belang dan para gremo yang memasarkan para anak tersebut diberi hukuman yang setimpal. Karena hal tesebut sudah termasuk dalam prostitusi anak dibawah umur, yang sudah jelas ada KUHP pasal 285, 287, 290, 292, 293,294,297yang mengatur dan melarang anak dibawah umur yang melakukan pekerjaan. Dipaksa melakukan pekerkaan saja tidak boleh apa lagi melakukan pekerjaan yang sangat amat hina. Dan didukung pula oleh UU no 12 tahun 1948 yang melarang hal yang sama. Karena anak yang belum mencapai usia 17 tahun mendapat perlindungan.salah satunya serperti hal diatas. Tentunya pemerintah harus membuka banyak lowongan kerja,karena seperti dikatakan diatas hal ini terjadi karena adanya kekuranagn ekonomi yang akhirnya menyebabkan mereka terjerumus dalam masalah ini. Bukan hanya memberikan lowongan pekerjaan tetapi juga pemerintah harus lebih baik lagi dalan memperbaiki system perekonomian di Indonesia. Seperti yang diketahui perekonomian di Indonesia tidak lah baik bahkan bisa dibilang sudah memburuk. Satu hal lagi yang harus diterapkan oleh masyarakat terutama untuk para orang tua agar menjaga dan menagwasi anak-anaknya supaya tidak terjerumus dalam masalah ini. Walau pun ditenagah faktor ekonomi yang menghimpit kita, Karena pengawasan orang tua jauh lebih penting untuk meninjau dan memantau anaknya. Bagaimana pun juga orang tualah yang setiap saat berada dekat dengan anak tersebut. Tentunya marilah kita sama – sama menindak lanjuti prostitusi anak dibawah umur denagan cara diatas. Supaya tidak ada lagi korban anak yang dijual atau yang menjadi pekerja sexs komersial. Masalah ini tentunya paling banyak merugikan anak perempuan. Masyarakat juga harus membantu para penegak hukum jika mengetahui adanya prostitusi anak dibawah umur yang terjadi disekitar mereka, dan melaporkannya kepada para penegak hukum. Supaya cepat untuk di tindak lanjuti. Sebaiknya para penegak hokum juga tidak ikut menagmbil umtung dengan cara memaanfaatkan para gremo untuk mengelurkan mereka dengan membayar sejumlah uang dengan jaminan kebebasan. Jangan sampai hal itu terjadi. Jika sudah tidak ada lagi prostitusi maupun perdagangaan anak maka anak-anak dapat tersenyum bebas dan merasakan masa anak –anak mereka dengan hal yang positif tentunya, bukan dengan hal negative seperti itu. Dan satu lagi agar dapat mengurangi hiv dan aids yang ada diindonesia. Kita bisa menjadi bangsa yang baik dan lebih maju denagn cara berusaha dan kerjasama tentunya dalam aspek apa pun. Dan tidak adanya istilah saling memaanfaatkan lagi. Dunia akan terasa indahn jika tindak kejahatan apa pun tidak terjadi lagi. Senang rasanya melihat anak bangsa yang menikmati hidup tanpa adanya himpitan ekonomi lagi.